Recap 2021-ku Dalam Satu Pos
December 31, 2021Desember, Desember. Bulan dimana semua orang mulai bergumam "tak terasa ya sudah mau tahun baru" datang. Ada yang bersuka, tapi lebih banyak yang berduka, terutama bagi mereka yang merasa tidak memiliki pencapaian apa-apa di tahun ini. Berbeda dengan orang yang hidup di desa yang tak banyak melihat tanggalan, orang-orang di kota hampir setiap harinya harus melihat tanggalan untuk mengejar deadline kerja kantoran yang semakin mendekat. Saya termasuk daftar dibelakang itu, sehari-hari harus melihat tanggalan dan praktis paham benar kalau hari ini hari pertama saya mulai menghitung hari sampai tahun baru datang dimulai. Menghitung dimulai...
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana saya hampir tidak pernah merekap kejadian-kejadian dihidup saya selama setahun tertentu, tahun 2021 ini saya akan mulai merekap apa yang terjadi di hidup saya selama 12 bulan ini. Apakah ada bahagia-bahagianya? Ada. Apakah ada sedih-sedihnya? Tentu. Apakah ada frustasi-frustasinya? Jelas. Hidup selama 12 bulan (saat ini 11 bulan ya), ga mungkin bahagia terus, ga mungkin juga sedih terus. Pasti ada naik turunnya, karena itulah hidup, drama kehidupan. Saya akan mulai merekapnya sekarang.
Januari
Dalam dunia saham ataupun pertradingan, ada dua jenis cara yang bisa digunakan, apa itu? Fundamental Analis dan Teknikal Analis, saya tipikal anak teknis ya, jadi sudah jelas saya masuk di kategoti Teknikal Analis. Pada Fundamental Analis, investor lebih condong melihat kinerja perusahaan yang akan dibeli/investasikan sahamnya, berapa nilai laba-ruginya, bagaimana berita yang beredar dilapangan dan lain-lain. Orang yang invest disini cenderung melihat berita dan kegiatan apa yang akan perusahaan itu lakukan, juga sentimen orang-orang terkait barang yang mereka produksi. Misal Batu Bara, pasti bakal up saat musim dingin tiba, atau contoh juga farmasi di awal tahun kemarin yang gila-gilaan, karena sentimen vaksin covid-19 yang akan tiba di Indonesia.
Februari
Selama rawat inap tersebut, karena sedang dalam situasi covid-19, pasien dan perawat tetap diwajibkan memakai masker meskipun saat tidur-pun. Pada saat rawat inap itupun saya juga tetap trading saham dan mendapat 3-4 saham ARA di hari itu. Teman-teman di grub saham mendoakan saya dan mengomeli saya juga karena lagi sakit kok masih saja trading lol, saya diminta istirahat total oleh mereka. Ya, tapi saya juga bosan kalau cuma tiduran, jadi tetap saja saya trading dan belajar Teknikal Analis. Saya juga mendapat teman-teman baru di grub ini dan saling bercanda di grub sharing tontonan drama korea yang berakhir kita sedikit di setrap oleh ownernya. Ya namanya juga grub belajar, tapi ya owner paham kok kalau ga harus 100% grub itu isinya belajar saja, jadi kami masih tenang.
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Karena kehilangan yang membuat badan saya drop dan pingsan saat naik motor, akhirnya sayapun ke dokter saraf dan dirujuk ke dokter jantung. Sempat beberapa kali rawat jalan sampai akhirnya saya putuskan untuk tidak melanjutkan perawatan meskipun sampai sekarang diagnosanya belum ketemu. Semoga pingsan kemarin benar-benar karena kondisi psikologi saya yang masih terpukul dengan kepergian bos saya. Karena saat di USG Jantung dokter bilang kondisi jantung saya dalam kondisi baik, semoga selamanya begitu. Amin.
September
Sampai dirumah saya langsung diajari menyetir oleh ibu saya yang sebenarnya beliau sendiri tidak bisa menyetir, lol. Tapi jangan salah, ibu saya sudah menjadi pemilik roda empat dari dulu, sudah sering malang-melintang menjadi penumpang truk sejak saya masih kecil. Tentu ibu saya lebih pintar dalam mengarahkan sopir daripada mengarahkan tangannya sendiri haha. Saya langsung diajar menyetir berputar ke desa kami dulu. Saya sebenarnya sudah bisa menyetir ya, sudah pernah kursus 2019 silam, tapi karena jarang dipakai skillnya jadi saya harus memulai ulang, manasi tangan kaki lah intinya.
Oktober
Namun setelah setahun kami benar-benar hilang kontak, hanya sekali dua kali menyapa dalam 2/3 bulan sekali, akhirnya kami mulai menepis ego kami untuk saling menyakiti sejak Agustus ini. Pada Oktoberpun akhirnya setelah perbincangan yang cukup intens diputuskanlah kami untuk saling mengenal satu sama lain lagi. Dulu kami berkomunikasi hanya saat sabtu datang, atau bahkan 2 minggu sekali. Sekarang kami saling commit untuk saling berkomunikasi setiap hari dan untuk saling ketemu suatu hari nanti. Sayapun menjadi lebih terbuka dengannya, begitu juga dia ke saya. Meskipun memang saya masih merasa memiliki batas tertentu untuk menanyakan sesuatu ke dia karena status hubungan kami yang belum jelas. Pelan-pelan saja.
0 Comments